APA GAGAL BAGI MU?
Apa gagal bagimu?
Gagal bagiku adalah sebuah hal yang akan selalu jadi penyesalan dari masalalu. Apakah aku sering gagal? Benar, aku sangat sering gagal dalam hidupku.
Jujur saja, aku terlalu sering gagal dalam hidup ku. Gagal dalam meraih prestasi, gagal dalam masuk ke sekolah yang ku inginkan, gagal mendapatkan orang ku sukai, gagal dalam lomba, gagal dalam sosialiasi, bahkan terkadang gagal menjadi diri sendiri.
Rasanya memuakan, marah pada diri sendiri, ingin rasanya menghilang, ingin rasanya aku tinggal di sebuah lubang, perlahan lahan di lupakan oleh semua orang. Terkadang aku juga benci pada diriku sendiri, mengapa aku selalu menjadi orang yang gagal dimana aku sudah merasa bahwa aku telah mencoba melakukan segalanya. Namun yang paling membuatku sakit ialah terkadang kita telah mencoba segala hal namun orang lain lah yang menjadi alasan kita untuk gagal. itu menyakitkan. Sangat. Dan aku tidak bisa mengelak hal tersebut. Namun pikirkan lah lagi, apa benar kamu telah berusaha berbuat sebaik yang kamu kira? Atau apakah kamu hanya mencari alasan menyalahkan orang lain dan kabur dari kenyataan bahwa kamu tidak melakukan apapun?
Aku mengetik apa yang ku rasakan saat ini, perasaan dari orang yang gagal. Aku mungkin tidak menunjukannya, namun setiap hari rasanya terlalu berat untuk bernafas, langkah yang ku mabil terasa berat, rasa takut untuk maju terus menghantui. Ada saat dimana aku ingin berhenti dari dunia ini, namun aku tidak bisa, karna aku terlalu takut, takut apakah pilihan itu juga akan membuat ku gagal lagi? Aku bersyukur sebenarnya, bahwa rasa takut itu ada di saat aku merasa ingin menghilang dari dunia.
Saat ini, kegagalan yang paling memukul bagi ku ialah aku gagal meraih mimpiku untuk menang dan lanjut pada sebuah lomba yang sangat aku impikan. Aku sudah menyiapkan lomba itu sejak 2024. aku belajar banyak hal, dan mencoba banyak hal dan di saat aku mendapat kesempatan itu, semuanya jadi lebih sulit, guru pembimbing yang ku harapkan berhenti dan di gantikan oleh guru baru dengan kemampuan yang kurang. Di tambah lagi dengan rekan satu team yang keras kepala dan tidak bisa di ajak kerja sama, membuatku merasa tertekan setiap saat. Di saat aku sedang berusaha sebaik mungkin untuk mengupayakan kemenangan itu, mereka menganggapnya hanya sebatas kopetensi biasa. Dan pada akhirnya, benar saja, kami kalah. Mungkin mereka bisa melanjutkan hidup mereka seperti biasanya. Guru tersebut yang hanya bermain game dan tidak membina kami sedikit pun masih menikmati karirnya di kantor ber AC, Rekan satu team ku yang seakan sudah lupa akan lomba itu dan bersenang senang menikmati harinya, entahlah apa dia menyesali kegagalaln itu. Sedangkan aku? aku duduk termenung di sini, menulis artikel ini untuk setidaknya menuangkan perasaan ku, Aku yang setiap malam menangisi kegagalan ku, mempertanyakan tuhan apa ia menciptakan ku hanya untuk gagal?
Tapi, apa aku benar gagal? Aku mencoba segalanya bahkan saat ini aku masih mencoba untuk kembali berani melangkah, mencoba kembali meraih mimpi yang ingin ku capai. Teman ku berkata bahwa aku tidak gagal, aku sudah berani mencoba, aku mencoba semua hal yang ku bisa dan itu bukan sebuah kegagalan. Aku mencoba memegang teguh kata kata itu.
AKU TIDAK GAGAL. DAN AKU TIDAK AKAN BERHENTI MENCOBA.
Write By : Carolina


Comments
Post a Comment